Iwan Fals Mencetak Sawah
Kubaca koran pagi sambil ngopi Ada kabar menarik hati Konglomerat akan mencetak sawah Di atas tanah milik siapa Aku jadi berfikir Untuk apa berupaya membuat sawah Sebab tanah ini tak lagi berkah Tak lagi . . . . . ramah Semua kan sia-sia Karena kami tak lagi makan nasi Dari bumi pertiwi ini Dari keringat pak tani Tanah-tanah suburmu sudah menjadi ranjang industri Menjadi ayunan ambisi-ambisi Demi gengsi demi aksi Untuk apa sawah-sawah Pak taniku sudah pergi Menjadi pejalan kaki Yang . . . . . . . sepi -Rahman Tardjana-